
YOGYAKARTA, JOGNEWS.COM -- Ikatan Isteri Karyawan dan Karyawati (IIKK) PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko nonton bareng Film ‘Kuambil Lagi Hatimu’ di Cinema XXI Jogja City Mall Yogyakarta, Jumat (22/3/2019). Film ini diproduksi Wahana Kreator Nusantara bersama PT TWC dan didukung 11 BUMN (Badan Usaha Milik Negara) besar.
Ketua IIKK PT TWC, Suzana Edy Setijono, mengaku sangat terkesan dengan cerita film ini. Sebab banyak mengeksplore lokasi yang berada di sekitar Candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia. Selain itu, juga mengeksplore Taj Mahal, monumen keajaiban dunia yang ada di India.
“Film itu ceritanya sederhana, tetapi eksplore pemandangan di sekitar Borobudur sangat bagus. Sehingga film ini dapat menggugah masyarakat Indonesia untuk lebih mencintai lokasi wisata yang di Indonesia, khususnya DIY dan Jawa Tengah,” kata Suzana sambil menambahkan aktor dan aktris pendukung film ini sudah profesional.
Sedang Bekti Aryono, Ketua IIKK Prambanan mengungkapkan puji syukur mendapat kesempatan untuk melihat film yang diproduksi PT TWC. Film ini luar biasa sekali isinya. Bagus sekali untuk ditonton keluarga seluruh Indonesia. Bahkan ia menilai setiap keluarga wajib nonton.
“Konflik di dalam cerita film ini dapat diurai satu per satu. Dijalani dengan sabar, sampai pada akhirnya konflik terselesaikan dengan baik. Keluarga yang tadinya terpisah-pisah kembali bersatu. Kalau tidak nonton rugi. Harus nonton, apalagi ini untuk keluarga luar biasa,” kata Bekti.
Film ‘Kuambil Lagi Hatiku’ menampilkan aktor dan aktris Lala Karmela, Cut Mini, Sahil Shah, Ria Irawan, Dian Sidik, dan Dimas Aditya. Selain itu, juga didukung Ence Bagus, Marwoto, Yati Pesek, serta Toto Muryadi alias Tarsan.
Kisah film yang disutradarai Azhar "Kinoi" Lubis ini mengisahkan Sinta (Lala), seorang India keturunan Jawa yang sedang merencanakan pernikahan dengan Vikash (Sahil) menurut tradisi India. Mereka berdua berasal dari keluarga terpandang di kota itu.
Menjelang pernikahan, Lala menghadapi permasalahan. Ibunya (Cut Mini), mendadak pulang ke Indonesia tanpa alasan jelas. Ibunya, kembali ke rumah orang tuanya yang berada di dekat Candi Borobudur. Kemudian Sinta menyusul ibunya, dan berharap masalah bisa selesai dalam sepekan. Setelah persoalan selesai ia berharap pernikahannya berjalan lancar.
Ternyata tidak seperti yang diharapkan. Banyak persoalan yang dihadapi keluarga ibunya. Sinta semakin tahu tentang kehidupan ibunya di masa lalu dan orangtuanya. Nah di sini, Sinta menemukan kisah masa lalu yang selama ini disembunyikan sang ibu.
Naskah film ditulis Arief Ash Shiddiq dan Rio Sardjono. Produser Salman Aristo bersama Abduh Aziz yang kini menjabat Direktur Umum PFN (Produksi Film Negara). Film ini juga menjadi film pertama produksi PFN setelah vakum selama 25 tahun.